JAMBIUPDATE.CO– Bagi tipstrenners semua yang tinggal di Indonesia, menjalankan puasa selama kurang lebih 13 jam kalian nampaknya harus bersyukur.
Sebab waktu 13 jam di Indonesia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 8 negara di dunia ini. Yaps, umat Muslim yang berada di beberapa negara ini harus menjalankan ibadah puasa justru jauh lebih lama lagi.
Yakni sekitar 20 jam dan bahkan lebih. Tipstrenners semua pasti terbayangkan gimana perjuangan para Muslin di 8 negara tersebut.
Simak, ini dia 8 negara yang memiliki waktu puasa paling lama.
1. Finlandia
Finlandia merupakan salah satu negara dengan puasa terlama di dunia. Di Finlandia, puasa dimulai dari pukul 1 pagi dengan waktu berbuka puasa pukul 12 pagi lagi.
Dan jika dihitung-hintung, puasa di Finlandia bisa sekitar 23 jam 5 menit.
2. Islandia
Nah bagi kamu umat muslim yang akan berlibur ke Islandia di bulan ramadhan, di sana kamu akan berpuasa selema 22 jam lamanya.
3. Swedia
Warga muslim di Swedia juga memiliki tantangan yang sama dalam menjalani waktu puasa selama satu hari penuh. Yakni mereka harus menahan hawa nafsu selama 22 jam.
4. Alaska
Pada saat musim panas, warga Muslim harus menjalani puasa dalam waktu 20 jam sehari, sedangkan kabarnya, pada musim dingin, puasa di sana hanya perlu dijalankan 5 jam sehari.
5. Jerman
Sama kayak di Indonesia, puasa dimulai sekitar pukul 4 pagi. Tapi bedanya, waktu berbuka di Indonesia sekitar pukul 6 sore, sedangkan waktu berbuka di Jerman adalah pukul 10 malam.
6. Inggris
Waktu puasa di Inggris dalam satu hari pun hampir 19 jam. Berani coba berpuasa di negara Inggris ?
7. Kanada
Sahur di Kanada dimulai pukul 3 pagi, nggak jauh berbeda dari Indonesia. Namun bedanya, di Alaska, puasa berakhir 18 jam kemudian.
8. Turki
Turki juga menjadi negara terlama puasa selanjutnya. Sama halnya dengan Kanada yang sahur pada pukul 3 pagi dan berbuka pada pukul 9 malam, Turki pun juga begitu.
Tapi bedanya, mayoritas masyarakat Turki beragama Islam jadi kamu tidak usah khawatir dan bingung untuk berpuasa di Turki.
(ayu/tipstren)
Sumber: https://ramadhan.pojoksatu.id
